Jakarta PSBB lagi dan Gubernur Anies Baswedan melarang warganya untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. sebagai gantinya, disediakan fasilitas khusus.

Tujuannya yaitu untuk menghindari terjadinya klaster keluarga dan OTG atau ODP yang menjalankan isolasi tersebut tetap dalam pantauan petugas kesehatan.

Waspada Klaster Keluarga pada Penyebaran Covid-19

Apa itu klaster keluarga dan bagaimana pencegahannya?

Klaster keluarga merupakan jenis transmisi penyebaran virus korona yang terjadi di lingkungan keluarga. Jenis transmisi ini menjadi yang paling dikhawatirkan saat ini sebab jumlahnya terus meningkat.

Klaster keluarga terjadi jika salah seorang anggota keluarga beraktifitas diluar rumah dan tanpa disadara ternyata menjadi carrier tanpa gejala (OTG) sehingga memiliki potensi besar menularkannya ke anggota keluarga yang lain.

Berdasarkan informasi dari media online Kompas, jenis klaster ini menyumbang 50-80% kasus di banyak negara, misalnya China dan Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri, Pandemic Talks beberapa aktivitas yang dinilai berpotensi menjadi media penyebaran virus corona yaitu:

  1. Tidak ada protokol kesehatan yang kuat untuk melindungi anak-anak saat bermain bersama. Sedangkan anak-anak bisa berperan sebagai carrier dan memiliki resiko gejala serius disebabkan oleh imunitasnya yang masih lemah.
  2. Tradisi masyarakat berkumpul atau bersilaturahmi, dimana rata-rata masih banyak yang tidak mengikuti protokol kesehatan covid-19, seperti arisan, perayaan keagamaan, rapat warga, penyuluhan dan olahraga bersama.
  3. Pergi berlibur atau mengunjungi daerah zona merah atau berisiko tinggi.

Upaya pencegahan yang tepat dapat mengurangi terjadinya penyebaran virus corona melalui klaster keluarga. di antaranya:

1. Pemerintah setempat dan pusat serta dinas kesehatan

  • Tes Swab massal diperluas hingga level kelurahan dan RT
  • Berikan edukasi dan sosialisasi komunikasi risiko kepada warga secara konsisten
  • Gandeng tokoh masyarakat agar warga mau benar-benar memperhatikan pentingya langkah pencegahan covid-19
  • Perkuat sistem pelacakan kontak
  • Buat kebijakan yang mengatur mobilitas warga dan melarang hal-hal yang menimbulkan keramaian publik

2. Warga atau individu

  • Patuhi setiap protokol kesehatan dimanapun dan kapanpun berada
  • Perhatikan protokol ventilasi-durasi-jarak (VDJ) di rumah
  • Selektif menerima atau menolak kunjungan orang lain ke rumah sementara waktu
  • Memiliki pemahaman yang sama tentang konteks pandemi dengan warga lain dalam satu kelurahan atau RT
  • Memanfaatkan platform digital atau online untuk bersilaturahmi dan kurangi kegiatan sosial bersama warga lain
    Tetap berada di rumah kecuali untuk keperluan mendesak seperti bekerja.
  • Jangan piknik, jalan-jalan atau liburan dulu
  • Segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat jika mulai merasakan gejala terpapar virus corona
  • Segera ikuti prosedur isolasi mandiri di tempat yang sudah disediakan pemerintah. Jangan menjalani isolasi mandiri di rumah.

Sekitar 80% dari jumlah suspek merupakan penderita covid-19 asymptomatic atau tanpa gejala. Sayangi keluarga dengan mematuhi protokol kesehatan, protokol VDJ dan hindari berkegiatan di luar rumah. jangan sampai Anda menjadi pembawa virus yang menyebabkan terjadinya klaster keluarga berikutnya.