Sebagaimana telah banyak menjadi pemberitaan media bahwa ketika pandemi covid-19 melanda Indonesia, maka gelombang PHK pun tidak terelakkan. Umumnya pemutusan hubungan kerja ini dilakukan agar perusahaan tetap dapat survive dengan kondisi perekonomian yang tidak stabil akibat pandemi ini.

Sejatinya ketika di PHK, maka orang-orang akan segera mencari pekerjaan baru, salah satunya melalui situs pencari kerja. Namun ada sebuah fakta unik bahwa trafik situs pencari kerja justru turun di saat gelombang PHK tersebut. Mengapa hal ini bisa terjadi? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Trafik Situs Pencari Kerja Mengalami Penurunan Pada Masa PHK

Alasan Penurunan Trafik Situs Pencari Kerja di Tengah Gelombang PHK

Pemutusan hubungan kerja (PHK) bukanlah suatu hal yang tabu di era pandemi ini. Hal ini tentunya berkaitan dengan kondisi perekonomian serta upaya perusahaan dalam mempertahankan finansial mereka. Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Tenaga Kerja pada periode Mei 2020 terdapat lebih kurang 316.000 pekerja yang mengalami PHK. Tentunya ini angka yang tidak sedikit dan telah memberikan pengaruh pada kondisi perekonomian masyarakat.

Idealnya ketika terjadi PHK, maka para pekerja akan berusaha mencari lapangan pekerjaan baru. Salah satu cara yang umum dilakukan adalah dengan memanfaatkan situs atau website pencari kerja. Tetapi kenyataannya berkata lain, sebab ketika terjadi PHK di mana-mana web-web pencari kerja justru mengalami penurunan trafik.

Sebuah survey menjelaskan bahwa sejak Februari 2020 hingga April 2020 telah terjadi penurunan yang signifikan terhadap situs pencari kerja. Bahkan periode April 2020 kecenderungan penurunannya justru bertambah jika dibandingkan periode Februari 2020. Survey ini dilakukan dengan mengamati trafik di 5 situs pencari kerja yang cukup dikenal, yaitu Jobstreet.co.id, Indeed.com, JobsDB.co.id, Karir.com, dan Urbanhire.com.

Ada beberapa alasannya menyebabkan orang-orang enggan mencari pekerjaan melalui situs-sistus tersebut. Pertama, kondisi perekonomian yang cenderung tidak stabil menyebabkan masyarakat enggan mencari kerja. Kedua, mereka yang di PHK mencoba membuka lapangan pekerjaan sendiri dengan melihat peluang yang ada di sekitar, seperti melakukan aktivitas urban farming yang dapat memberikan pemasukan atau pun mencoba membuka toko online.

Alasan lain yang dapat menjelaskan hal itu adalah sebagian dari pekerja yang di PHK juga mendaftarkan diri sebagai driver ojek online. Tentunya hal ini pun telah banyak diberitakan di media massa bahwa banyak di antara karyawan yang di PHK beralih sebagai driver ojek online. Di lain sisi, adanya penurunan trafik ini kunjungan ke situs pencari kerja ini juga disebab oleh jumlah karyawan yang di PHK cenderung masih sedikit jika dibandingkan dengan karyawan yang dirumahkan.

Terlepas dari hal ini semua, tentunya kita berharap bahwa kondisi perekonomian dapat segera membaik seiring dengan mulai berlakunya era new normal. Sehingga bagi karyawan yang mengalami PHK dapat segera kembali memperoleh pekerjaan yang layak.