Sejak pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia, sekolah di seluruh Tanah Air memang diliburkan. Awalnya selama dua minggu yang kemudian terus bertambah hingga detik ini. Tak pelak banyak permasalahan muncul selama dunia pendidikan menggunakan metode pembelajaran dari rumah. Namun kabarnya pada Juli mendatang sekolah sudah dibuka, benarkah demikian? Berikut informasinya.
Rencana Sekolah Dibuka Kembali pada Juli 2020
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjelaskan bahwa untuk tahun ajaran baru tidak akan mengalami pengunduran. Dipastikan pada Juli 2020, yakni bulan depan tahun ajaran baru akan dimulai. Direncanakan pula pada bulan tersebut sekolah sudah kembali masuk, sehingga libur panjang anak-anak sekolah dipastikan akan diakhiri.
Hanya saja pembukaan kembali sekolah-sekolah perlu menerapkan protokol khusus untuk menjaga keamanan sisa maupun tenaga pendidik. Sebab kasus positif Covid-19 hingga detik ini masih mengalami pertambahan. Sehingga bahaya atau resiko siswa sekolah dan elemen lain di sekolah baik itu guru maupun staf, memiliki resiko untuk terinfeksi.
Meskipun demikian, antisipasi dapat dilakukan dengan menerapkan pola baru dalam dunia pendidikan. Sehingga tidak harus belajar dari rumah selama pandemi namun bisa pula di sekolah seperti sedia kala. Hanya saja diterapkan beberapa protokol khusus untuk menjaga keselamatan siswa dan pengelola sekolah.
Sosialisasi Mengenai Pola New Normal
dr Dicky Budiman M.Sc.PH, Phd Global Health Security CEPH Griffith University yang merupakan seorang Epidemiolog menjelaskan pentingnya sosialisasi untuk menjalankan pola hidup baru dan pola kehidupan di berbagai bidang. Sosialisasi disebutkan oleh Budiman sebaiknya dilakukan mulai dari sekarang.
Sebab kondisi pandemi Covid-19 dipastikan akan berlangsung cukup lama dan tidak tertutup kemungkinan akan menjadi endemi. Sehingga memutuskan untuk melakukan PSBB selamanya sama artinya dengan bunuh diri. Lebih baik menjalankan aktivitas seperti sedia kala hanya saja dengan pola hidup yang lebih baru, untuk menjaga keselamatan semua lapisan masyarakat.
Dibukanya kembali sekolah pada Juli mendatang menjadi sasaran utama diberlakukannya pola hidup yang baru. Adapun pola sekolah baru yang dianjurkan antara lain:
Melakukan skrining kesehatan, semua guru maupun staf sekolah yang memiliki riwayat diabetes, hipertensi, sedang hamil, dan lain sebagainya dianjurkan untuk tidak mengajar langsung di sekolah melainkan tetap online.
- Melakukan skrining untuk zona lokasi tempat tinggal, yakni mengutamakan penyediaan atau pemilihan tempat tinggal yang dekat dengan sekolah.
- Melakukan tes Covid-19, yakni yang sesuai standar WHO dengan menggunakan metode RT-PCR.
- Mengatur kegiatan belajar mengajar, supaya bergantian untuk mencegah aktivitas di satu lokasi yang terlalu padat.
- Mengatur kembali posisi duduk para siswa yang dianjurkan diberi jarak antara 1 sampai 1.5 meter.
Penetapan pola sekolah baru memang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan siswa maupun guru dan staf di sekolah dari bahaya Covid-19. Perubahan ini tentunya tidak bisa terjadi secara instan, perlu dilakukan sosialisasi pihak terkait dari sekarang.