Sejumlah peneliti yang berasal dari berbagai negara memang tengah melakukan penelitian terkait vaksin virus corona. Vaksin ini diharapkan akan segera ditemukan dan kemudian dilakukan uji coba. Proses uji coba ini tentunya akan memakan waktu yang diperkirakan sekitar 90 hari atau mungkin hingga 18 bulan.

Perkembangan Vaksin Virus Corona di Seluruh Dunia

Perkembangan Vaksin Virus Corona

Penelitian serupa juga dilakukan oleh peneliti dari Indonesia, hal ini sejalan dengan masuknya pandemi COVID-19 di Tanah Air. Saat ini penelitian vaksin virus corona di Indonesia masih di tahap awal. Jika penelitian ini berhasil maka diperkirakan vaksin akan tersedia di tahun 2021 mendatang.

Tidak hanya di Indonesia, setiap negara kini memang tengah berlomba-lomba untuk menemukan vaksin corona. Organisasi Kesehatan Dunia yakni WHO jug mengumumkan jika terdapat 3 vaksin yang tengah dalam tahap uji klinis. 3 vaksin ini sendiri diakui WHO merupakan bagian dari 70-an vaksin yang tengah diteliti di berbagai negara.

Semua 70-an vaksin ini masih dalam tahap pengembangan, dan bisa jadi beberapa diantaranya merupakan vaksin corona. Direktur Jenderal WHO yakni Tedros Adhanom di Jenewa, Swiss menjelaskan jika WHO tengah menjalin kerjasama dengan sejumlah mitra. Kerjasama ini bertujuan untuk mempercepat pengembangan, produksi, sekaligus distribusi vaksin COVID-19 tersebut.

Tedros juga menyebutkan jika saat ini pengujian sejumlah obat sudah dilakukan kepada beberapa pasien COVID-19. Namun perlu diakui bahwa sampai saat ini juga belum ada obat yang diakui WHO cukup efektif untuk mengatasi infeksi virus COVID-19. Efektivitas atau keampuhan dari sejumlah obat ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Tahap pengujian dan pengembangan obat ini merupakan kerjasama antara WHO dengan 90 negara di dunia. Terdapat sekitar 900 pasien yang memang setuju untuk mengikuti proses pengujian dan pengembangan tersebut. Adapun obat yang tengah diuji ini adalah ramdesivir, lopinavir, dan juga obat anti-malaria seperti obat dengan kandungan hydroxychloroquine dan interferon beta 1a.

Dua raksasa perusahaan yakni Sanofi dan juga GlaxoSmithKline ikut terlibat dalam pengembangan vaksin COVID-19. Kedua perusahaan ini juga mengakui sedang bekerjasama untuk mengembangkan vaksin baru. Pengembangan vaksin dilakukan pada vaksin dengan senyawa yang bisa meningkatkan respon kekebalan tubuh terhadap suatu antigen.

Teknologi pengembangan yang digunakan diharapkan mampu mengurangi protein per dosis vaksin. Hal ini jika berhasil akan memungkinkan bagi dua perusahaan tersebut untuk menyediakan vaksin yang bisa melindungi lebih banyak orang. Target perusahaan yang melakukan kolaborasi ini adalah bisa menyediakan vaksin COVID-19 di paruh kedua tahun 2021.

Pandemi corona telah menginfeksi lebih dari 2 juta orang di seluruh dunia, dan ada ratusan ribu diantaranya dinyatakan meninggal. Penyebarannya pun sangat masif, yang tentunya menjadi pemacu bagi peneliti dari berbagai negara untuk mengembangkan vaksin secepatnya.