Setiap menjalankan bisnis pasti ada peluang kegagalannya. Hasil pengakuan dari pelaku usahawan yang gagal, umumnya karena melakukan dua kesalahan, yaitu;

  1. Memberikan Kesempatan Pelanggan Berhutang
    Memang sulit untuk menghindari teman atau lebih-lebih saudara untuk tidak berhutang saat membeli pulsa. Dan umumnya, agen berpikir, masak iya ke teman atau saudara hutang cuma 5.000-10.000 nggak boleh? Tapi, tahukah Anda, bahwa ternyata ituah penyebab yang paling sering akhirnya agen pulsa harus gulung tikar. Memang nominalnya cuma 5.000-10.000 tapi kalau kali 10 atau 20 orang, lumayan juga. Dan memang dari situlah keuntungan agen dari bisnis ini. Kecil-kecil, kali sering, kali banyak.
    Jadi, harus pintar-pintar bagaimana usahakan sehalus mungkin untuk menolak siapa pun yang membeli agar tidak berhutang dan orangnya juga tidak tersinggung. Mungkin, Anda akan melakukannya dengan merasa tidak enak. Tapi, logikanya begini, jika untuk menolak orang yang mau hutang saja Anda merasa sungkan, apalagi jika harus menagih hutang tersebut. Terutama jika nilai hutangnya kecil, misalnya hanya Rp. 5.000 atau 10.000?
    Anda jangan berpikir itu pelit. Memang harus begitu cara menjalankan bisnis ini. Atau, jika memang harus memberikan hutang kepada orang tertentu karena dalam kondisi darurat, Anda harus berani mengingatkannya. Atau, cara lebih aman agar Anda tidak dihutangi mereka, Anda bisa memberikan solusi dengan cara melakukan deposit sejumlah uang terlebih dahulu. Jadi jika sewaktu-waktu mereka membutuhkan pulsa, tinggal bilang ke Anda untuk mengisinya dan Anda bisa langsung mengurangi dari sejumlah deposit yang telah diberikan.
  2. Mengambil Keuntungan Terlalu Besar
    Ingat, bahwa ini adalah tentang perputaran keungan yang sangat cepat, kali sering dan kali banyak. Selain itu, yang menjalankan bisnis ini juga sudah sangat banyak sekali. Jadi persaingan sangat ketat. Lebih baik Anda jangan memberikan harga terlalu mahal untuk keuntungan yang besar. Tapi, berpikirlah mendapatkan keuntungan besar dengan banyaknya transaksi dan seringnya transaksi. Itu jauh lebih efektif. Karena banyak pelaku bisnis ini akhirnya gulung tikar karena mamatok harga terlalu besar. Akhirnya mereka ditinggalkan banyak pelanggan.