Banyaknya korban meninggal yang berjatuhan akibat infeksi virus corona memang meningkatkan kepanikan masyarakat di seluruh dunia. Infeksi virus covid-19 yang cepat dan terkesan tidak bisa dibendung menyita perhatian banyak ahli kesehatan. Maka berbagai upaya penanganan dilakukan, salah satunya dengan meneliti pembuatan vaksin untuk mengatasi infeksi corona tersebut.

Pengujian Acak Vaksin Corona di Berbagai Negara

Pengujian Vaksin Virus Corona

Dilansir dari situs cnnindonesia.com diketahui jika saat ini penelitian atau uji coba terhadap vaksin corona mulai dilakukan oleh sejumlah negara. Pengujian dilakukan dengan menggunakan vaksin TBC atau tuberkulosis yang berisi bentuk lemah dari Mycobacterium bovis yang merupakan penyebab penyakit TBC.

Pekan ini vaksin yang diberi nama BCG atau bacillus calmette guerin tersebut akan mulai dilakukan pengujian di Belanda. Pihak negara Belanda sudah merekrut sekitar 1.000 petugas kesehatan yang berasal dari delapan rumah sakit. Para petugas kesehatan ini akan menerima vaksin tersebut karena termasuk ke dalam golongan orang yang rentan terkena infeksi corona.

Vaksin BCG ini awalnya secara umum diberikan pada anak-anak di bawah usia 1 tahun sebagai pencegahan penyakit TBC di masa pertumbuhan. Vaksin semacam ini diketahui akan merangsang kemampuan tubuh untuk meningkatkan daya tahan tubuh melawan patogen asing.

Diketahui pula bahwa BCG ternyata tidak hanya efektif untuk mencegah infeksi bakteri TBC saja namun juga infeksi dari patogen selain bakteri TB tadi. Ketika diberikan pada seorang anak maka di tahun pertama anak yang bersangkutan memiliki kekebalan tubuh dari serangan virus.

Penelitian serupa terhadap vaksin TBC ini juga dilakukan di Universitas Athena Netes. Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah vaksin ini mampu meningkatkan resistensi tubuh orangtua terhadap infeksi virus. Penelitian juga dilakukan pada petugas kesehatan yang kemudian diberikan vaksin TBC. Penelitian pada petugas kesehatan ini dilakukan kerjasama antara Netes dengan ahli epidemiologi dan mikrobiologi yakni Marc Bonten dari UMC Utrecht.

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Universitas Melbourne dan juga Universitas Exeter, yakni memberikan vaksin TBC ke petugas kesehatan. Sementara itu oleh Max Planck Institute for Infection Biology akan melakukan pengujian vaksin BCG. Vaksin ini rencananya akan diberikan pada orangtua dan juga pekerja kesehatan.

Penelitian yang dilakukan acak di berbagai negara ini tentunya diharapkan memberi hasil sesuai harapan. Hanya saja oleh Eleanor Fish yakni seorang ahli imunologi dari Universitas Toronto mengemukakan bahwa vaksin TBC tidak akan terlalu bekerja efektif. Namun ia juga menambahkan, jika vaksin ini tidak akan menghilangkan infeksi corona secara penuh hanya saja dapat mengurangi dampaknya bagi individu.

Meskipun penggunaan vaksin BCG ini masih memerlukan serangkaian penelitian lebih lanjut sesuai himbauan dari WHO. Sehingga penelitian terus dilakukan dan diperkirakan vaksin corona ini akan siap paling tidak 12 bulan atau satu tahun dari sekarang.