Saat ini, semakin banyak orang mulai tertarik untuk membuka usaha sendiri. Namun, tak sedikit pula yang merasa khawatir dengan uang yang akan diinvestasikan apakah bisnis tersebut nantinya menguntungkan atau justru merugikan.

Kekhawatiran ini pula yang akhirnya membuat banyak orang mulai mempertimbangkan untuk berinvestasi waralaba. Namun, apakah investasi waralaba benar-benar bisa jadi solusi aman dan mampu memberikan keuntungan?

5 Resiko Investasi Waralaba

Risiko Ini Perlu Dipertimbangkan Sebelum Berinvestasi Waralaba

Meski investasi waralaba dinilai cukup aman dan menguntungkan, tentu Anda pun harus tetap mempertimbangkan risiko potensial dari investasi tersebut.

risiko ini tak hanya terbatas pada satu faktor saja melainkan semua faktor risiko yang bisa membuat investasi Anda mengalami penurunan. Berikut ini beberapa faktor risiko yang perlu Anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk berinvestasi waralaba:

1. Mode

Bagi yang sudah ada selama bertahun-tahun dan memiliki pasar yang dinilai cukup mapan, waralaba mungkin tak mengalami banyak perubahan di pasar. Namun, bila ini merupakan hal baru di pasaran, Anda perlu berhati-hati. Perlu diingat, dalam bisnis ataupun investasi, hal yang baru seringkali diartikan dengan sesuatu berisiko lebih tinggi.

Mode waralaba bisa membuka peluang Anda untuk menghasilkan uang dengan melakukan lompatan lebih awal. Anda bisa memiliki peluang besar dengan tawaran produk populer di pasar. Namun, Anda sebaiknya berhati-hati untuk terjun ke investasi waralaba bila merasakan sesuatu yang janggal.

2. Regionalisme dan Musiman

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi waralaba pastikan Anda pun mengevaluasi apakah konsep ini akan sesuai dengan pasar yang Anda pilih. Ketika pasar yang dipilih bisa memberikan peluang nyata, hal ini jangan serta merta membuat Anda berpikir bahwa waralaba tersebut akan bekerja dengan baik di lokasi tersebut.

Anda perlu mencari tahu mengapa usaha tersebut belum ada atau kurang menarik di kawasan tersebut. perlu diketahui, ada beberapa bisnis yang hanya bekerja baik di suatu musim tertentu saja dan mengalami penurunan di musim lainnya. Jadi, Anda harus benar-benar memahami pasar yang Anda pilih tersebut guna meminimalisir risiko.

3. Peraturan

Peraturan yang dibuat pemerintah mungkin sulit untuk diperkirakan. Bagaimanapun peraturan pemerintah ini bisa memicu potensi ancaman bagi bisnis apapun termasuk waralaba. Inilah mengapa Anda perlu memperhatikan hal ini sebelum memutuskan investasi waralaba.

4. Resesi

Tak semua bisnis bisa bekerja dengan baik di masa-masa yang sulit, meskipun ada juga bisnis yang mampu bertahan di tengah masa sulit termasuk tahan terhadap resesi, seperti pendidikan, perawatan kesehatan, ataupun lainnya.

Dalam beberapa kasus, pelanggan mungkin mengurangi pengeluaran untuk sejumlah layanan namun di sisi lain ia memilih menggunakan layanan lainnya selama resesi.Jadi, Anda bisa menanyakan pemilik waralaba tentang bagaimana tarif bisnisnya ketika kondisi ekonomi mengalami perubahan sebagai bahan pertimbangan.

5. Risiko Modal

Risiko finansial atau modal turut terlibat ketika pemilik waralaba tidak memiliki sumber daya guna memenuhi rencana pertumbuhan. Inilah mengapa penting bagi Anda untuk bisa melakukan pemeriksaan catatan laporan keuangan untuk mengetahui apakah pemilik waralaba memiliki modal yang cukup.

Bila Anda merasa kurang kompeten dalam bidang keuangan maka Anda bisa meminta bantuan kepada akuntan profesional.

Beberapa risiko di atas perlu menjadi bahan pertimbangan sebelum memutuskan untuk berinvestasi waralaba.

Bagaimanapun jangan hanya melihat besarnya potensi keuntungan yang bisa Anda dapatkan, namun penting juga memperhatikan seberapa besar risiko yang bisa terjadi saat ingin berinvestasi.