Anda sedang menjalani program diet untuk bisa lebih kurus atau langsing? Sudah tentu perlu lebih konsisten agar hasil diet ini sesuai dengan harapan.

Jenis diet cukup beragam untuk membantu menurunkan berat badan, sebaiknya memilih yang memang sesuai. Namun, ada kalanya meskipun sudah konsisten diet berat badan cenderung stagnan. Mengapa bisa demikian?

3 Alasan Kenapa Berat Badan Stagnan Selama Diet

Kenapa Berat Badan Tidak Kunjung Turun?

Dalam dunia persilatan ternyata tidak hanya membutuhkan kontrol pola makan dengan ketat dan olahraga rutin. Terdapat sejumlah hal diluar dua faktor tersebut yang juga perlu dikontrol dengan seksama, misalnya stres maupun yang lainnya.

Apabila berat badan cenderung tetap atau tidak turun-turun tentunya faktor penyebabnya cukup beragam. Beberapa diantaranya adalah:

1. Kurang Tidur

Siapa sangka pola tidur di malam hari ternyata sangat berpengaruh di dalam program diet. Pasalnya jam tidur yang kurang dari 4 jam membuat metabolisme tubuh berantakan. Menurut hasil sebuah penelitian diketahui bahwa jam tidur yang kurang bisa meningkatkan rasa lapar sehingga makan lebih banyak dari seharusnya.

Oleh sebab itu pada saat menjalani program diet sebaiknya jam tidur ditata sebaik mungkin. Hindari begadang apabila memang tidak diperlukan, atur jadwal kegiatan agar bisa selesai kurang dari jam 10 malam. Jam tidur yang tepat akan membantu berat badan turun dengan lebih cepat.

2. Tubuh Kurang Protein

Cek kembali isi piring makan Anda selama diet, pastikan asupan protein cukup banyak atau paling tidak sudah sesuai kebutuhan tubuh. Pasalnya menurut sebuah hasil studi menunjukan asupan protein yang kurang selama diet bisa membuat berat badan stagnan.

Sebaliknya, saat asupan protein terpenuhi dengan baik maka berat badan lebih mudah dikontrol. Ketika diet maka berat badan menjadi lebih mudah untuk turun.

Menariknya asupan protein yang cukup juga membantu membentuk otot sehingga tubuh tetap kencang dan terbentuk dengan baik selama diet berlangsung, khususnya yang ditambahkan kegiatan olahraga rutin.

3. Target Kurang Realistis

Target penurunan berat badan yang menjadi motivasi diet sebaiknya dibuat serealistis mungkin. Sebab ketika target ini jauh dari yang bisa dijangkau, misalnya menargetkan penurunan berat badan terlalu banyak dalam kurun waktu terlalu cepat.

Maka berpotensi menyebabkan seseorang mengalami berat badan yo-yo, yakni mudah turun dan mudah naik drastis.

Jadi, alangkah baiknya untuk menyusun target pencapaian diet yang memang realistis. Sehingga bisa dengan mudah menjalani diet dengan konsisten, dan yang terpenting bebas diet menyiksa dan terlalu ekstrim yang bisa mempengaruhi kesehatan tubuh.

Diet memang menjadi cara terbaik agar bisa memiliki berat badan normal, tidak hanya memperbaiki penampilan namun juga meningkatkan kualitas kesehatan. Apabila berat badan cenderung tetap mungkin perlu melakukan evaluasi terhadap diet yang dijalankan.