Sebelum masa pandemi, calon wisatawan tidak akan percaya keindahan suatu objek wisata sebelum datang sendiri ke sana. Namun, adanya wabah covid-19 membuat mereka harus menahan diri. Terlebih lagi, mereka tidak ingin mengambil resiko terkena virus corona akibat datang ke tempat wisata yang tidak menyediakan protokol kesehatan.

Inilah yang menjadi pekerjaan rumah baik bagi pelaku wisata maupun instansi terkait yang memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan dalam bidang pariwisata.

Tarik Kepercayaan Wisatawan Saat New Normal

Menjelang New Normal, saatnya tarik kepercayaan wisatawan

Sektor pariwisata merupakan salah satu yang sedang bersiap menjelang pembukaan objek-objek wisata secara resmi saat new normal. Pemerintah dan pelaku wisata bekerja sama melaksanakan strategi-strategi efektif agar sektor ini bisa kembali bangkit.

Menurut Nia Niscaya, Deputi Bidang Pemasaran Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf), wisatawan baik lokal maupun mancanegara masih belum punya kepercayaan penuh atas destinasi-destinasi wisata di Indonesia. Untuk itu, semua pihak harus berupaya mengembalikan kepercayaan tersebut.

Salah satu strategi yang saat ini sedang digencarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) adalah platform digital dan konten kreatif. Misalnya:

  • Vlogging yang khusus mengangkat tema keindahan dan keunikan pariwisata di Indonesia.
  • Mengunduh konten-konten edukasi di berbagai media sosial secara intensif seperti bagaimana melakukan kebiasaan hidup bersih dan sehat selama pandemi dari mulai cuci tangan dengan benar, memakai masker saat di luar rumah hingga menjaga jarak aman dengan orang lain.
  • Menyediakan panduan protokol kesehatan dalam bentuk handbook digital agar bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat melalui smartphone atau gadget lainnya. pembuatan konten ini tentu bekerja sama dengan pihak terkait seperti hotel, rumah makan dan sektor ekonomi kreatif lainnya.
  • Mengkampanyekan #DreamNow dan #TravelTomorrow untuk menarik perhatian dan kepercayaan dari wisatawan mancanegara.
  • Mengkampanyekan gerakan #DiIndonesiaAja khusus bagi wisatawan domestik dengan tetap mengutamakan protokol CHS (cleanliness, health and safety).
  • Melakukan simulasi program CHS dengan ketat dan disiplin
  • Melakukan sosialisasi atau pelatihan untuk para petugas yang bekerja di area wisata.

Mengembalikan kepercayaan wisatawan adalah kunci sukses pemulihan sektor pariwisata di tanah air. Untuk saat ini, pemerintah sedang memfokuskan kunjungan dari turis domestik, baik segmen pasar keluarga,pasangan, perorangan maupun instansi.

Diperkiraan wisata alam dan outdoor akan menjadi primadona karena memiliki tingkat resiko penyebaran covid-19 yang rendah. Sebagai permulaan, pemerintah melakukan percepatan pembangunan titik destinasi wisata di Jawa Tengah.

Ada empat lokasi dan sudah tertuang dalam perpres 46 Tahun 2017 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan pariwisata Borobudur dimana di dalamnya ada area wisata alam Karimunjawa. Selain itu, akan ada pengembangan pariwisata di 20 desa sekitar kawasan Candi Borobudur, yang tercantum dalam Integrated Tourism Master Plan (ITMP).

Kali ini, pemerintah baik pusat maupun daerah serta pelaku wisata tentunya, sedang bekerja sama mengupayakan bangkitnya pariwisata terutama untuk kunjungan wisatawan domestik.