Sudah hampir empat bulan proses pembelajaran sekolah dialihkan menjadi belajar dari rumah dengan sistem belajar jarak jauh. Tentu saja kondisi ini membuat perubahan pada berbagai hal termasuk pentingnya peran orang tua dalam proses pendampingan belajar anak.

Selama pembelajaran dari rumah, orang tua juga berperan sebagaimana guru di sekolah yang mana hal ini ternyata menimbulkan rasa jenuh tersendiri bagi orang tua.

Ketika Orang Tua Mulai Jenuh Jadi Guru Selama Anak Belajar dari Rumah

Kejenuhan Orang Tua Selama Anak Belajar dari Rumah

Proses belajar dari rumah nyatanya bukan hal yang mudah untuk dijalankan. Ada berbagai kendala harus dihadapi yang mana ini tak hanya bisa membuat anak-anak merasa tidak nyaman belajar tetapi tak sedikit juga membuat orang tua stres dan jenuh.

Salah satu kendala yang sering dijumpai dalam proses belajar dari rumah adalah kurang teraturnya jadwal dan waktu belajar anak. Waktu belajar seringkali sulit dipisahkan dengan jam bermain sehingga tak jarang tugas sekolah anak tak kunjung selesai.

Selain itu, orang tua pun memiliki sejumlah kesibukan baik di rumah ataupun pekerjaan diluar rumah. Hal ini seringkali membuat orang tua berharap si anak mampu menyelesaikan tugas belajarnya sendiri di saat orang tuanya pun menyelesaikan berbagai aktivitas dan kesibukannya. Nyatanya, masih banyak anak yang belum mandiri, bersikap kurang kooperatif bahkan membuat berbagai alasan yang membuat tugasnya tidak bisa diselesaikannya tepat waktu.

Kendala lainnya yang muncul dalam proses belajar dari rumah adalah mindset anak yang menganggap etika anak-anak tidak berangkat ke sekolah berarti waktunya libur. Pola pikir yang demikian ternyata memiliki dampak pada perilaku anak saat harus belajar dari rumah seperti susah untuk duduk lama, mudah jenuh, belajar dengan asal-asalan, ataupun lainnya.

Guna mengatasi beberapa kendala di atas ada beberapa metode yang bisa digunakan. Hal pertama yang perlu dipersiapkan dalam proses belajar dari rumah adalah pentingnya menggunakan jadwal dan waktu belajar.

Hal ini akan membantu menciptakan keteraturan dan ketertiban baik dari anak maupun orang tua selaku pendamping dalam proses belajar. Dengan adanya jadwal belajar yang telah dibuat, ini juga bisa membantu pertempuran antara orang tua dan anak tentang proses belajar bisa lebih diminimalisir.

Selain itu, penting juga untuk mengatur tempat belajar. Untuk lebih mengoptimalkan proses belajar dari rumah sebaiknya disiapkan suatu tempat terpisah atau tempat khusus yang digunakan sebagai ruang belajar.

Selanjutnya, orang tua hendaknya hanya memberikan bantuan seperlunya. Orang tua hanya berperan sebagai pendamping sekaligus pembimbing anak-anak dalam proses belajar dari rumah karena guru telah memberikan instruksi terkait materi ataupun tugasnya. Jadi, anak-anak boleh meminta bantuan saat belajar ketika mereka menemukan kesulitan.

Menjalani peran sebagai pendamping, pembimbing, atau guru selama proses belajar dari rumah pastinya cukup menyita perhatian para orang tua. Hal ini bahkan bisa membuat stres dan jenuh karena berjalan berbulan-bulan.

Ketika rasa jenuh tersebut muncul selama mendampingi anak-anak belajar dari rumah, orang tua hendaknya ingat bahwa tugas mendidik dan mengajar anak pada dasarnya merupakan tanggung jawab orang tua.

Selain itu, aktivitas belajar bersama anak di rumah juga bisa menjadi momen untuk semakin mengenal dan dekat dengan buah hati tercinta. Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga anak-anak dan orang tua bisa merasa nyaman dan gembira selama proses belajar dari rumah.