Bisnis kuliner adalah salah satu peluang penghasilan yang masih menjanjikan. Kesibukan orang jaman sekarang, terkadang tidak memungkinkan untuk menyediakan kebutuhan makanan baik bagi diri sendiri maupun keluarga. Makanya, mereka lebih memilih keluar rumah dan mencari warung makan yang menyediakan makanan yang ingin dinikmati.

Haruskah Gunakan Aplikasi Food Delivery untuk Bisnis Kuliner

Undang pelanggan dengan aplikasi

Seiring berjalannya waktu, teknologi yang makin canggih ternyata semakin memanjakan semua orang. Salah satunya dengan penciptaan aplikasi food delivery. Bagi masyarakat, alat ini sangat membantu. Mereka bisa melakukan pemesanan pada makanan yang diinginkan tanpa harus pergi ke restoran yang dimaksud.

Nanti, akan ada kurir yang datang mengantarkan pesanan dan pelanggan tinggal membayar atau sudah membayar sekaligus melalui fitur yang ada di aplikasi iitu sendiri. Benar-benar praktis, kan?

Lalu bagaimana dengan para pemilik bisnis? Apa kelebihan dan kekurangan aplikasi food delivery ini?

Kelebihan:

  • Memanfaatkan jasa pihak ketiga dalam proses pengiriman makanan ternyata lebih efisien daripada menambah karyawan untuk mengirim setiap pesanan. Apalagi kalau orderan yang masuk berasal dari alamat yang berbeda-beda.
  • Penjualan cenderung akan meningkat sebab konsumen lebih senang tinggal memesan secara online daripada pergi sendiri ke restoran atau warung makan. Kesempatan ini sangat potensial terutama pada saat akhir pekan dan jam-jam banyak pemesanan meja.
  • Dengan menawarkan produk makanan lewat jasa food delivery, pengusaha kuliner dapat menjangkau pasar lebih luas tanpa perlu menyebar brosur. Para konsumen dapat melihat daftar menu, harga dan juga beragam info menarik seperti promo atau diskon khusus langsung dari handphone mereka.
  • Bisnis tetap berjalan sekalipun cuaca tidak sedang bersahabat. Misalnya saat hujan, konsumen rata-rata tidak ingin keluar rumah. Mereka akan memanfaatkan jasa layanan pesan antar untuk membeli makanan yang diinginkan.

Kekurangan:

  • Berpotensi terjadi penundaan. Seorang driver yang bertugas mengantarkan pesanan masih harus menempuh perjalanan untuk sampai ke tempat pelanggan. Beberapa faktor bisa membuat orderan datang lebih lama seperti jalanan yang macet, jarak jauh atau rute yang membingungkan. Hal ini akan berdampak pada reputasi bisnis, baik bagi pemilik restoran maupun penyedia jasa layanan food delivery.
  • Kualitas makanan saat sampai di tempat terkadang tidak sesuai harapan. Bisa jadi penyebabnya yaitu pengemasan, kondisi cuaca dan jarak tempuh selama perjalanan.
  • Ongkos kirim alias ongkir masih dinilai tinggi sehingga menyebabkan harga makanan yang tertera di aplikasi food delivery terlihat lebih mahal dibandingkan kalau beli sendiri di restoran atau warung makan yang dimaksud. Hal ini tentu membuat pelanggan merasa enggan untuk melakukan pemesanan.

Aplikasi food delivery memang tidak bisa dipungkiri telah menjadi jalan singkat mengundang lebih banyak pelanggan. Namun, penting tidaknya aplikasi tersebut untuk bisnis kuliner masih harus dipertimbangkan.

Selain kelebihan dan kekurangannya, hal lain yang perlu dipertimbangkan yaitu kesiapan restoran atau rumah makan untuk secara bersama melayani pelanggan di tempat dan orderan dibawa pulang melalui aplikasi food delivery. Jangan sampai pemilik usaha terlalu sibuk melayani pesanan online dibandingkan pelanggan yang sudah antri menunggu makanan disajikan di meja mereka.